
Senja yang jinak
dan burung-burung bondol,
bukit-bukit dan pelayaran langit.
Angin sawah juga telah
mengirimkan wajahnya
yang lembab dan sayu,
lalu ingin pula
dengan segera
kutuliskan nama
dan merah matamu,
yang menempa bunga-bunga lili
di badan malam,
dalam baris-baris
yang kacau ini,
di mana aku telah menjadi
bangkai terakhir di situ,
biar lengkap lanskap;
getir dan derita.
Tapi sepertinya
aku tidak boleh
selalu cengeng
dan kisruh.
Monggo Komentare