
perlahan petrikor membuka kembali ruang ingatan
di kala rintik masih berpadu kuciumi aroma kisah-kisah
yang sengaja singgah kemudian berlalu pergi
meninggalkan guratan pesan —juga— menitipkan pesan
pada rintik yang menitik
malam ini puisiku menghangat meskipun dingin menyelimuti
aku mendekap erat setiap aksara ibarat rintik hujan satu demi satu
:bepadu
bukan lagi bercerita tentang kesendirian
atau kesedihan atau juga air mata
rintiknya ingin membawaku pada lembaran ingatan
meneteslah perlahan atau luahkanlah segala beban
hujan mengalirkan rindu tak berkesudahan
aku mendekapnya, aku memeluknya
seperti bagaimana cara agar cerita-cerita saling terjaga
meskipun malam bertambah redup
juga mimpi-mimpi ingin segera dipeluk
Bandung, 20.10.20
Monggo Komentare