
setelah Suluk Linglung I
aku melihat samudera di tubuhnya. biru luas tak bertepi tanpa batas. melalui pintu pada telinganya, aku berziarah. mengamati angkasa raya dengan saksama. tidak ada apa-apa di sana; kosong dan jauh. tak kutemukan selatan barat utara timur. atas bawah depan belakang begitu kabur. ia berpesan dari luar, “hatimu penjuru, jangan biarkan bingung menguasai!”
“berjalanlah dengan berjalan, yang bukan sekadar menapak kaki, sungguh-sungguh menyelami kanan dan kiri!”
Majapahit, 2020
Monggo Komentare