Puisi
Andai kau tau, menderitanya diriku tanpamu Senyum manis di pipimu selalu terngiang dalam fikiranku Menjelma mimpi kelam dalam tidurku Malam demi malam ku arungi...
Malam menjelang. Sorot senja menerobos ranting dedaunan. Dinding bambu menjadi selimut setiap kali malam menidurkan ibu. Deruan angin bak pakaian yang setiap hari ia...
Suatu hari debu ringkuk, Di wajah pemulung yang menung di depan ruko. Seteguk air hapuskan dahaga tandus, Namun bilas pula segala mimpi, Yang ia...
Mani bunga keranda Di pundak-pundak petani Kereta arak-arakan Payung zikir Sepetak ladang basah Bedeng renungnya rahim bumi Ibunda hamil tua Cangkul petani Usai pasak...
ada yang hilang tanpa kita sadar dari tempat kecup tidur di lembah gunung. usap tangan matahari dan kepak sayap angin jadi ingatan masa silam...
Pelantar mengantar batu ke batu Kakiku terasa lebih panjang melangkau petang Napas menutup langsi hari sehabis langlang Raga mendayung mengikut lembayung, tersisa tubuhku diam...
Mak, kau kehilangan suara Untuk cipta kebisingan Usai mengenal Kesunyian hidup anakmu Sedang, anakmu Tak pernah setuju Dengan perasaan kasihan Dan tak lebih pemberani...
setelah Suluk Linglung I aku melihat samudera di tubuhnya. biru luas tak bertepi tanpa batas. melalui pintu pada telinganya, aku berziarah. mengamati angkasa raya...
Langgar-langgar sedang menggelar doa paling bara Semenjak kekhawatiran digoreng dilubuk hari Secangkir obituari berkawan kopi Manis-pahit hanya liang angka Tempat mengintip surga dan neraka...