
Mak, kau kehilangan suara
Untuk cipta kebisingan
Usai mengenal
Kesunyian hidup anakmu
Sedang, anakmu
Tak pernah setuju
Dengan perasaan kasihan
Dan tak lebih pemberani dari bibirnya
Mak, kau kehilang kata
Untuk mengabadikan bahasa
Usai jerit tak bersuara lebih diterima
Sebagai buah cinta
Sedang, anakmu
Bertuan ragu
Pada sesuap jalan dari setiap tuju
Kelok-terjal larut dalam basah doa-doamu.
Monggo Komentare