
Jika yang terbunuh adalah nurani,
Bagi tiap-tiap kehidupan yang dipaksa
Tunduk atas nama ketakutan.
Bapakku mati demi penyakit yang,
Ibukku mati demi penyakit yang,
Tidak juga tampak mayat bergelimpangan,
Tidak juga tampak bentol-bentol di kulit,
Bapakku,
Ibukku,
Mati kelaparan.
Pandemi ini sungguh fiksi, kupikir.
Tapi kehidupan pasang surut,
Kemanusiaan muncul,
Kemanusiaan hilang.
Monggo Komentare