Retorika orator maniak diatas panggung
Ego dusel mendusel diantara wilayah pengakuan
Membabi buta fakta dengan eksistensi abu-abu
Menjunjung ambisi
Mengesampingkan logika
Argumen baginya adalah artefak
Diangkat tinggi dan dijual mahal
Siapa yang mampu menawar banyak
Dia yang menang
Siapa yang berideologi runtut-runtut
Dia yang berhak diposisikan
Benar tidaknya adalah belakangan
Terpenting hanya menggebu-gebu
Berebut saling mengacung dan menunjuk
Biar dikira sejati
Hmm