Sebait Dongeng Senja Bagian Pertama
Selamat sore alam semesta
Desiran angin dan ombak
Serta kicauan burung-burung
Aku ingin seperti senja
yang sedikit memberi warna jingga
yang mempesona sebelum gelap gulita
menjadi selimut malam yang sepi
Dan temui aku di suatu senja,
Jika suatu saat nanti
kau merasa lelah dan sepi
maka kau tak akan merasakannya lagi
sampai nanti hari setelah selamanya.
Di sini aku sendiri; terdiam dan termangu
bersama senja bersama kenangan-kenangan
yang lahir dari setiap semburatnya
dan kutangkupkan rindu pada pesonamu,
amat menyenangkan menjiwainya dalam diam.
[divider style=”dashed” top=”20″ bottom=”20″]
Sebait Dongeng Senja Bagian Kedua
Di sela-sela aku menanti senja.
Ditemani langit dengan gerombolan putih.
Serta warna birunya yang menenangkan.
Aku melihat tiga pot bunga mungil
mereka tumbuh dan berkembang di balik kaca jendela
Dua pot bunga di letakkan begitu dekat
sementara pot yang satunya tidak, kenapa ?
mungkin dua pot itu punya banyak momen bersama
sementara pot yang satunya adalah kenangan
yang lahir dari masing-masing momen kedua pot itu
Layaknya aku dan kamu…,
Kenangan baru terlahir, kenangan baru tumbuh
lantas kapankah waktunya untuk bisa
memetik kenangan itu.
Mungkin…,
Tidak harus sekarang.
Hanya saja,
Tuhan lebih paham,
beberapa momen diciptakan
untuk disimpan dalam ingatan atau diceritakan kelak dikemudian hari.
[divider style=”dotted” top=”20″ bottom=”20″]
Sebait Dongeng Senja Bagian Ketiga
pada senja yang kesekian kalinya
aku melintasi jalan yang sama
lengkap dengan asap kendaraan dan macetnya
aku melihat sesuatu yang tak sama
berjalan perlahan dengan tubuh bungkuknya
di jalanan setapak itu ditemani cahaya hangat senja
dengan rambut yang mulai memutih
membuatku teringat akan waktu
hidup ku tak lama, hidup kita tak lama
waktu memang benar-benar fana
kita tidak hidup di negeri dongeng
dimana disana,
semua mahluk hidup berumur ratusan tahun
bahkan ada yang abadi, kita hidup di dunia dimana segalah sesuatu pasti memiliki akhir
[author title=”Penulis Beny Prasetyo” image=”https://rembukan.com/wp-content/uploads/2019/04/Beny-Prasetyo.jpg”]Lahir di kota Malang Jawa Timur, pada tanggal 10 oktober 1997 dan sekarang saya sedang menempuh studi S1 di Universitas negeri Malang dengan mengambil jurusan Sastra Indonesia. Saya suka menulis puisi sudah semenjak SMK dulu dan sangat tertarik di dunia sastra.[/author]