dia tak ingin seperti aku, Ibu
tak ingin diburu waktu
telah dikencaninya seluruh mimpi semasa mati
saat kawanan mendung mengangkangi batin
seekor burung terus mengunyah kemalangan
di pagi paling membekukan kepak sayapnya
aku ini luruh tersapu hujan
bagaimana akan bisa sampai di seberang?
jika saat sampai, malah berlarian
semustinya duduk sana di singgasana
tanpa kata.
Maguwo, 31 Agustus 2021
–Bantu Rembukan.com agar bisa terus menjadi media yang merangkul penulis-penulis dari desa, dengan cara traktir kami kopi di sini–
Tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Karyanya dalam beberapa antologi bersama; Progo 5(2018), 20 Pesan Cerita Hebatkan Anak Indonesia(2019), Jazirah 2: Segara Sakti Rantau Bertuah(2019), Progo 6(2020), Pringsewu Kita(2020), Desir Pesisir(2020), #DiRumahAja(2020), Gambang Semarang(2020), Nadjmi Adhani: Jalan Lapang Menuju Kebaikan(2020), Antologi Puisi Dukungan Gowes Literasi(2021), Refleksi-Resolusi (2021), Ini (bukan) Perayaan(2021), Negeri Poci 11: Khatulistiwa(2021), Lelaki di Lautan(2021), Seribu Tahun Lagi(2021), Pelestine and Humanity dan Bung Hatta(2021).
Mantap pak